Pages

Senin, 07 November 2011

brocaster

Program studi penyiaran menerapkan kurikulum untuk menciptakan sumber daya manusia yang ahli dibidang televisi dan radio. Untuk pencapaian keahlian secara optimal mahasiswa dibekali pengetahuan dan praktek langsung dalam memproduksi program dokumenter TV, berita TV, drama/non drama TV serta program radio berita dan non berita. Lulusan program studi penyiaran dipersiapkan untuk pencapaian profesi sebagai program director, kameramen, penyiar radio, penulis naskah, editor, reporter, animator, sutradara TV dan penata lighting.
Kurikulum Program D.III - Program Studi Broadcasting (Penyiaran)
SEMESTER 1
  1. Pendidikan Pancasila
  2. Bahasa Idonesia
  3. Bahasa Inggris Dasar
  4. Pengantar Ilmu Komunikasi
  5. Pengantar Dunia Penyiaran*
  6. Pengantar TIK
  7. Teknik Olah Suara (Announcing)

SEMESTER 2
  1. Entrepreneurship
  2. Bahasa Inggris Lanjutan
  3. Penulisan Naskah Radio
  4. Perencanaan Program Radio & TV
  5. Fotografi
  6. Teknik Perlengkapan Produksi
  7. Etika Penyiaran

SEMESTER 3
  1. Jurnalistik Penyiaran
  2. Penulisan Naskah TV
  3. Teknik Editing (p)
  4. Teknik Penyutradaraan
  5. Teknik Kamera
  6. English For Broadcasting

SEMESTER 4
  1. Sosiologi Komunikasi
  2. Dokumenter TV
  3. Produksi Televisi (Berita)*
  4. Psikologi Komunikasi
  5. Desain Grafis (p)
  6. Produksi Radio (Berita)*
  7. Lab. English For Broadcasting (p)

SEMESTER 5
  1. Produksi Televisi Studio*
  2. Animasi Grafis (p)
  3. Produksi Televisi (Drama)
  4. Produksi Radio (Non Berita)
  5. Tata Artistik TV
  6. Character Building

SEMESTER 6
  1. Pemasaran Program Tv dan Radio
  2. Pndidikan Agama
  3. Tugas Akhir
READ MORE...

brocast band

Broadcast was an electronic music band, founded in Birmingham, England. Original members were Trish Keenan (vocals), Roj Stevens (keyboards), Tim Felton (guitar) and James Cargill (bass). Various drummers played with the band, including Keith York, Phil Jenkins, Jeremy Barnes, Steve Perkins, and Neil Bullock. As of 2005, the group consisted of Keenan and Cargill, with Felton having departed to form a new project, Seeland, with Billy Bainbridge, formerly of another Birmingham Warp act Plone.
The band's first releases were singles released on Wurlitzer Jukebox Records ( "Accidentals" ) and Duophonic Records ("The Book Lovers") in the mid-1990s. "The Book Lovers" was also featured on the soundtrack of the film Austin Powers: International Man of Mystery. They attracted the attention of Warp Records, who compiled the singles in 1997 on Work and Non Work.
The band released three albums, several EPs, two singles and EP collections. In October 2009, Broadcast released a collaborative mini-album with The Focus Group (aka graphic designer and Ghost Box label co-owner Julian House) called Broadcast and The Focus Group Investigate Witch Cults of the Radio Age. In late 2009 their song "I Found the F" was covered by Gravenhurst on the Warp20 (Recreated) compilation.
The band was chosen by Matt Groening to perform at the All Tomorrow's Parties festival he curated in May 2010 in Minehead, Somerset, England.
The band's style was a mixture of electronic sounds and Keenan's 1960s-influenced vocals. It was heavily influenced by the 1960s influenced American psychedelic group The United States of America,[1] using many of the same electronic effects. It was also reminiscent of Stereolab.[2] However, despite the similar musical pedigree, Broadcast's music was often darker and edgier in sound – with amorphous samples and analogue dissonance giving it a retro-futuristic sci-fi edge.
Lead singer Trish Keenan died of pneumonia on 14 January 2011 at the age of 42.[3][4][5]


READ MORE...

gambar-gambar bocast

      
READ MORE...

taxs brocaster

Pengabdian Pada Masyarakat Bidang Studi Broadcasting, Penyuluhan Interaktif : Masyarakat Melek Media (Media Literacy)

June 15, 2009 by admin · Leave a Comment
Filed under: Pengumuman 

Bidang studi Broadcasting, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Mercu Buana mengadakan “Penyuluhan Interaktif Orang Tua dan Remaja Melek Media” (Media Literacy) yang diselenggarakan pada 16 April dan 11 Juni 2009 di Kampus Universitas Mercu Buana, Meruya Selatan, Jakarta Barat Read more

Penerimaan Mahasiswa Baru Kelas Karyawan UMB

PROGRAM KELAS KARYAWAN - UNIVERSITAS MERCU BUANA
Program Sarjana (S1) dan Pasca Sarjana (S2)
Kampus Meruya: Jl. Meruya Selatan, Kebun Jeruk, Jakarta Barat
Kampus Menteng: Jl Menteng Raya No.29, Jakarta Pusat
Kampus Depok: Gedung LIA Depok Jl. Margonda Raya No. 200 Depok
http://pkkumb.com Email: info@pkkumb.com
********************************************************************
Dengan hormat,
Bersama ini kami sampaikan Informasi Pendaftaran Mahasiswa baru
Program Kelas Karyawan Universitas Mercu Buana Angkatan XIV
Program Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2).
Jadwal Pendaftaran untuk Angkatan 14 Semester Genap
Tahun 2008/2009 adalah:
- Gelombang I : 01 November 2008 - 30 November 2008
- Gelombang II : 01 Desember 2008 - 11 Januari 2009
- Gelombang III: 12 Januari 2009 - 22 Februari 2009
Dibawah ini kami berikan informasi lengkap, dan jika anda
ingin Brosur versi cetak maka mohon kirimkan nama dan alamat anda.
Read more
READ MORE...

manfaat brocasting

Apakah manfaat broadcasting ?

Hal paling Umum yang banyak dimanfaatkan dari broadcasting adalah digunakan sebagai alat untuk penyebaran berita / informasi / hiburan. Dimasa lalu digunakan juga sebagai alat propaganda negara

Di jaman sekarang ada juga kegiatan propaganda melalui broadcasting ini, hanya umumnya dibungkus dengan rapih, diarahkan untuk pembentukan pencitraan

Selain kegunaan tersebut, banyak perusahaan memanfaatkan kegiatan broadcasting untuk media promosi, karena memang efektivitas iklan melalui televisi dan radio, termasuk tinggi dampaknya, karena itulah usaha yang berkaitan dengan radio / tv broadcasting sering disebut sebagai industri radio atau tv, karena memang mempunyai potensi ekonomi tinggi

Dari sudut pemirsa, broadcasting mempunyai manfaat informasi, berita dan hiburan

Ditinjau dari prospek kedepannya, broadcasting adalah sebuah kegiatan yang nampaknya tidak akan pernah padam, bahkan akan semakin berkembang, dengan munculnya berbagai media baru untuk penyampaian content nya, khususnya dengan datangnya teknologi internet dan mobile (cellular) device.

(Irwanti Said)




Dra. Irwanti Said, MPd, adalah dosen tetap pada Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin - Makassar, khususnya dalam bidang Broadcasting dan Sosiologi

Tulisan-tulisannya yang berfokus pada broadcasting akan terus diterbitkan melalui blog ini dengan periodik setiap minggu.

Silahkan berlangganan melalui tombol RSS Feed yang tersedia, untuk dapat terus mengikuti blog-blog terbaru lainnya, atau install toolbar Syiar FM, yang sudah terdapat RSS feed nya
READ MORE...

brocasting

penyebaran konten audio dan video kepada pemirsa yang terpencar melalui radio, televisi, atau media lainnya.

Penerima dapat merupakan publik luas atau sebagian kelompok publik yang cukup besar (Lihat Wikipedia mengenai pengertian broadcasting)

Asal mula Istilah broadcasting ini mengacu pada fenomena di lahan pertanian pada aktivitas menebarkan bibit di lahan luas. Istilah ini pertama kali diadaptasi oleh para insinyur radio masa lalu di wilayah Midwestern Amerika. Mereka mengacu pada bentuk penyebaran sinyal analog radio broadcasting, dengan bentuk menyerupai penebaran bibit di lahan pertanian tersebut.

Pada masa itu broadcasting merupakan segment mass media yang sangat besar

Broadcasting yang ditujukan pada range audience sangat sempit disebut dengan narrowcasting

Broadcasting terdiri dari 3 macam yaitu :
(masing2 akan dijelaskan dalam tulisan tersendiri)

Bahkan dalam sejarahnya pernah ada telephone broadcasting pada tahun (1881–1932). Sebuah bentuk paling awal dari electronic broadcasting

Telephone broadcasting dimulai dengan Théâtrophone ("Theatre Phone") systems, yang merupakan sistem pendistribusian konten melalui telepon (telephone-based distribution systems), memungkinkan para pelanggan untuk mendengarkan pertunjukan opera dan pertunjukan teater (drama) secara live melalui jaringan telepon

Sistem ini diciptakan oleh penemu Perancis Clément Ader pada tahun 1881.

Telephone broadcasting juga menumbuhkan adanya layanan koran telepon (telephone newspaper services) untuk acara berita dan entertainment. Diperkenalkan pada tahun 1890 an, terutama di kota-kota besar di Eropa

Langganan berbasiskan layanan telepon itu merupakan satu contoh tentang electrical / electronic broadcasting yang menawarkan variasi acara luas dari kegiatan broadcasting
READ MORE...

senam brocaster

Senam di Broadcast
Broadcaster juga ada senamnya lho? Bisa disebut juga senam artikulasi. Karena seorang broadcaster harus punya artikulasi yang baik. Ini mutlak diperlukan. Bagaimana dia bisa menarik perhatian audience dan arah pembicaraan bisa ditangkap dengan jelas oleh audience, jika dia tidak mempunyai ‘kejelasan bicara’ (artikulasi) yang bagus. Nah! Kita bisa memulainya dengan senam broadcast ini. Sederhana, bisa dilakukan dimana saja tetapi satu yang terpenting, kita melakukan dengan teratur.
Berikut rangkaian kegiatan dari senam broadcast:
1. Lepas semua benda yang bikin ribet, semisal kacamata dll.
2. Lemaskan tangan
3. Taruh tangan di pinggang, lemaskan kepala, kemudian gelengkan kepala dua kalikesamping kanan, terus kesamping kiri. gerakkan sampai hitungan ke 8
4. Tangan tetap di pinggang. Anggukan kepala dua kali ke depan, dua kali ke belakang. Lakukan sampai hitungan ke 8
5. Putar kepala perlahan-lahan sampai hitungan ke 8
6. Tangan di pinggang. Ambil nafas, tahan di perut, kemudian lepaskan dengan membuka mulut selebar-lebarnya serta mengeluarkan suara vokal a. Ulangi hingga 8 kali
7. Tangan di pinggang. Buka mulut, bunyikan vokal a i u e o ulangi sampai 8 kali
8. Angkat kedua tangan ke muka setinggi pundak. Buka telapak tangan. Tegangkan, kemudian julurkan lidah ke bawah, dan mata buat mendelik. Tahan hingga hitungan ke delapan.
9. Angkat tangan ke muka setinggi pundak. Kuncupkan telapak tangan menyerupai paruh burung. Tegangkan. Kemudian kerucutkan mulut kamu sampai ‘mecucu’ setelah itu ekspresikan mata kamu bak seorang ketakutan. (meremkan kayak org ketakutan) tahan hingga hitungan ke 8
10. Lakukan sebelum tidur malam dan bangun tidur
READ MORE...

ilmu tentang brocater

Broadcasting, atau penyiaran radio dan televisi adalah media massa, alat yang dipakai untuk berkomunikasi dengan orang banyak. Distribusi program radio (audio) dan televisi (video) disampaikan dengan transmisi kepada pendengar dan penonton. Setelah masa kepemimpinan Soeharto, perkembangan jumlah stasiun radio dan televisi sangat pesat sehingga banyak pekerja kedua media ini yang tidak mengenyam ilmu broadcasting.
Ada banyak sekali keahlian yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah stasiun radio apalagi televisi. Beberapa profesi yang sangat popular adalah penyiar radio, presenter televisi dan produser. Selebihnya mungkin masih sangat jarang kita dengar sambil kita kuliah, ada baiknya mendekatkan diri ke berbagai bisnis. Radio dan, khususnya televisi sangat membutuhkan orang-orang yang kreatif, inovatif dan produktif.
Jenis-jenis media
Seperti kita ketahui, media adalah suatu ‘alat’ yang menghubungkan kita dengan dunia luar. Tanpa media, kita akan sulit mengetahui apa yang terjadi di sekeliling kita. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa media adalah sumber informasi utama bagi semua orang di dunia.
Media dapat digolongkan menjadi tiga menurut jenisnya, yaitu media cetak yang terdiri dari koran, majalah, dll, media elektronik terdiri dari televisi dan radio, dan yang masih tidak jelas statusnya yaitu media online dengan perangkat internet.
Media online juga sering disebut ‘media banci’ karena fungsinya sama – sama dapat digolongkan ke dalam dua media sebelumnya, cetak dan elektronik.
Tiga jenis media tadi juga mempunyai kekurangan dan kelebihannya berdasarkan kecepatan, biaya produksi, ketajaman berita, dll. Kelebihan serta kekurangan ketiga media tersebut adalah:
Media Cetak
Kelebihan (+):
  • Repeatable, dapat di baca berkali-kali dengan menyimpannya atau mengklipingnya.
  • Analisa lebih tajam, dapat membuat orang benar-benar mengerti isi berita dengan analisa yang lebih mendalam dan dapat membuat orang berfikir lebih spesifik tentang isi tulisan.
Kekurangan (-):
  • Lambat, dari segi waktu media cetak adalah yang terlambat karena media cetak tidak dapat menyebarkan langsung berita yang terjadi kepada masyarakat dan harus menunggu turun cetak. Media cetak sering kali hanya memuat berita yang telah disebarluaskan oleh media lainnya.
  • Tidak adanya audio, media cetak hanya berupa tulisan yang tentu saja tidak dapat didengar.
  • Visual yang terbatas, media cetak hanya dapat memberikan visual berupa gambar yang mewakili keseluruhan isi berita.
  • Produksi, biaya produksi yang cukup mahal karena media cetak harus mencetak dan mengirimkannya sebelum dapat dinikmati masyarakat.

Media Elektronik
Kelebihan (+):
  • Cepat, dari segi waktu, media elektronik tergolong cepat dalam menyebarkan berita ke masyarakat luas.
  • Ada audio visual, media elektronik mempunyai audio visual yang memudahkan para audiensnya untuk memahami berita.(khusus televisi)
  • Terjangkau luas, media elektronik menjangkau masyarakat secara luas.
Kekurangan (-):
  • Tidak ada pengulangan, media elektronik tidak dapat mengulang apa yang sudah ditayangkan.

Media Online
Kelebihan (+):
  • Sangat cepat, dari segi waktu media online sangat cepat dalam menyampaikan beritanya.
  • Audio Visual, media online juga mempunyai audio visual dengan melakukan streaming.
  • Praktis dan Fleksibel, media online dapat diakses dari mana saja dan kapan saja yang kita mau.
Kekurangan (-):
  • Tidak selalu tepat, karena mengutamakan kecepatan berita yang dimuat di media online biasanya tidak seakurat media lainnya.
  • Tidak terjangkau luas. Belum semua lapisan masyarakat bisa menikmati layanan media online
Melihat kekurangan dan kelebihan yang dimiliki ketiga media di atas, media online mempunyai keunggulan dalam segi kecepatan. Kecepatan tersebut dapat mengalahkan kedua media lainnya karena audiens sekarang lebih mengutamakan kecepatan dan kemudahan dalam mengakses informasi, dan hal itu dimiliki oleh media online.
Melihat hal ini, prospek media online akan sangat unggul dan dapat mengalahkan kedua jenis media lainnya. Apalagi jika seluruh dunia dapat mengakses internet dengan mudah, otomatis media online akan lebih sering digunakan audiens dibanding kedua jenis media lainnya.
Permasalahan yang dihadapi adalah, saat ini media online belum bisa menjangkau semua lapisan masyarakat. Hanya beberapa kalangan tertentu yang bisa mengakses informasi melalui media online ini. Mungkin sekarang sudah lebih maju karena masyarakat lapisan bawah yang selama ini menjadi masyarakat minoritas pengakses media online, jumlahnya sudah meningkat. Namun masih ada kendala lain, yaitu keterbatasan Sumber Daya Manusia mereka, yang hanya bisa mengakses beberapa informasi kecil atau hanya sekedar chatting dan membuka situs jejaring sosial.
Mengenal Radio
Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi gelombang elektromagnetik. Cara modulasi merupakan proses perubahan suatu gelombang periodik, biasanya berfrekwensi rendah, sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Radiasi elektromagnetik adalah kombinasi medan listrik dan medan magnet yang merambat lewat ruang udara dan membawa energi.
Karakteristik Radio
Siaran Radio mempunyai sifat khusus atau karakteristik yang perlu dipahami, seperti hanya menyajikan suara, dapat membangun daya khayal, dan yang menjadi unggulan utamanya adalah cepat saat itu juga (real time).. karena dengan mempelajari dan menguasai pengetahuan karakteristik radio inilah program radio dapat dikembangkan secara maksimal.
Karakteristik Siaran Radio yang penting diketahui diantaranya:
-Auditif (konsumsi telinga)
-The Theatre of The Mind (media imaginasi)
-At Once (cepat/segera/seketika)
-Heard Once (didengar sepintas)
-Personal / akrab / individual
-Secondary Medium (teman dalam aktivitas).
-Menembus ruang dan waktu
-Murah / cheap
-Mobile (mudah dibawa/dipindahkan)
-Local (factor kedekatan)
-Media Massa / speaks to millions.
Tahapan Produksi Televisi
Televisi sebagai media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh masyarakat dalam memperoleh informasi. Selain karena informasi yang ditampilkan berupa audio visual, televisi bisa menayangkan informasi secara serempak. Selain itu televisi dapat menjangkau banyak masyarakat karena untuk dapat menikmati tayangan televisi, masyarakat tidak perlu mengeluarkan biaya yang terlalu banyak. Dengan demikian sebuah program televisi akan bisa terus tayang tergantung respon dari masyarakat. Agar sebuah program televisi dapat mencapai sasaran penonton yang diinginkan, maka harus dilakukan beberapa tahapan produksi televisi sebelum kita membuat sebuah program televisi.
Berikut merupakan tahapan produksi televisi:
1. Membuat tujuan dari produksi, adalah bagian terpenting dalam tahapan produksi. Kita harus membuat tujuan dan sasaran yang jelas karena dengan tujuan tersebut maka tahapan produksi akan berjalan degan lancar. Jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka kita dapat mengevaluasi bagaimana tujuan yang benar agar sebuah acara dapat diproduksi dengan baik. Tujuan produksi bisa untuk informasi, edukasi, dan lain-lain. Kenyataannya, tujuan utama dari produksi sebuah program adalah menarik minat pemirsanya sehingga akan mempengaruhi sukses atau tidaknya sebuah produksi program acara.
2. Menganalisa target penonton, sebelum melaksanakan produksi, hal yang harus kita lakukan adalah menganalisa target penonton baik dari psikografis, demografis, geografis, dan lain-lain sehingga tidak akan terjadi “salah alamat” dalam membuat suatu program. Program yang ditargetkan untuk orang tua, kemaslah program tersebut agar menarik ditonton oleh orang tua. Jangan sampai malah anak-anak yang menikmati sehingga yang terjadi adalah pemirsa bosan dan pemirsa yang bukan targetnya akan terkena imbas “Sindrom Televisi”.
3. Lihat kembali program sejenis yang sudah ada sebelumnya, Dalam memproduksi sebuah program, mari kita tengok ke belakang apakah program sejenis sudah ada atau pernah kita buat sebelumnya. Jika program yang pernah dibuat itu gagal, maka buatlah sebuah program baru. Kesalahan-kesalahan yang terjadi dalam program sebelumnya akan membuat program baru ini berbeda karena semua sudah dievaluasi. Perubahan itu penting. Dalam hal ini menyangkut konsep, pendukung artis, lokasi, dan waktu.
4. Membuat proposal program, Membuat proposal program adalah tahapan dimana konsep-konsep yang sudah dipikirkan matang-matang diterjemahkan ke atas kertas. Dalam menyusun proposal ini ada beberapa tahapan lagi yang harus dilewati. Yang pertama adalah membuat treatment dan jelaskan detail maksud dari dibuatnya program tersebut. Setelah bagian tersebut selesai dikerjakan, maka buatlah naskah keseluruhan program. Dalam hal ini menganalisa & menilai rancangan program, yang nantinya disetujui atau ditolak menjadi desain program.
5. Membuat Pengaturan Jadwal/Schedule, Pengaturan schedule acara tidak dilakukan begitu saja tanpa perencanaan serta evaluasi setelahnya. Ada proses yang dilalui sehingga tayangan tersebut bisa secara rutin dilakukan stasiun televisi. Yang mengatur itu semua dilakukan di satu departemen yakni Programming Departement. Di dalam TV Programming akan tercakup :
· Orientasi Program
· Kebijakan Program
· Strategi Program
· Sumber Acara
· Pola Acara
· Kriteria Acara
· Pengembangan Program
Untuk menjalankan ke 7 aspek di atas, programming memiliki harus memiliki strategi yakni : Counter Programming, Block Programming, Hammock, Tentoling, dan Stunting.
6. Memilih lokasi, Jika produksi didalam studio tidak mencukupi, anda harus memutuskan lokasi di luar . Orang yang bertugas untuk mensurvei dan mengkoordinasi lokasi dinamakan location scout atau location manager.
7. Memilih pemeran dan peralatannya, Disini anda memutuskan siapa yang akan memerankan tokoh-tokoh dalam produksi anda pameran langsung menawarkan kepada orang terkenal/bisa juga melalui proses seleksi (casting). Hal ini juga dapat dilakukan jauh sebelum produksi berlangsung. Ini bisa digunakan sebagai bahan proposal. Orang yang menangani hal kostum dan peralatan disebut Set Designer. Dia bertugas melihat naskah lalu melakukan penelitian kemudian mendiskusikannya dengan sutradara, setelah melakukan perjanjian diatas. Set Designer dapat juga sebagai Designer pada proses komputer jika produksi tersebut membutuhkan sentuhan komputer.
8. Memulai latihan dan shooting, tergantung dari jenis acaranya seperti apa. Latihan atau disebut dengan gladiresik bisa dilakukan pada saat sebelum acara utama dilakukan atau di shooting kan. Produksi acara yang menggunakan sistem live on tape harus melakukan gladiresik karena nantinya akan ada latihan khusus untuk gerakan, kamera, properti, dan lain-lain yang tidak bisa di rekam ulang. Berbeda dengan produksi drama yang bisa mengambil gambar berulang-ulang karena terbantu dengan teknologi editing.
9. Pasca Produksi, Setelah semua produksi dilakukan, selanjutnya menindaklanjuti hasil dari produksi kita. Televisi penyiaran memiliki rating. Di dalam lembaga televisi, acara aka dievaluasi, diuji coba/ditanggapi oleh para informer.
READ MORE...